Kamis, 08 Desember 2011

Sejarah Resimen Pelopor



SEJARAH
PELOPOR
KORPS BRIMOB POLRI

BAB I
PENDAHULUAN

Esensi penulisan sejarah adalah untuk merekonstruksi peristiwa yang telah lampau. Dengan begitu, maka peristiwa lampau itu dapat diketahui sehingga kita dapat memetik hikmah dari peristiwa tersebut. Mengapa? Peristiwa lampau ternyata telah memberikan pelajaran kepada manusia tentang aneka persoalan, baik yang berkaitan dengan persoalan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun kenegaraan. Sejarah telah menuntun dan mengajar manusia tentang keberhasilan, kejayaan, kegagalan, dan kehancuran. Kesemuanya itu, merupakan tonggak – tonggak peringatan bagi kita, agar perjalanan yang masih panjang dan masih jauh dapat ditempuh dan dilewati dengan lancar dan selamat. Dengan demikian, sejarah sangat besar kegunaannya bagi kehidupan.

Kamis, 29 September 2011

KEPEMIMPINAN JENDERAL POLISI ANTON SOEDJARWO



P
ak Anton Soedjarwo adalah seorang bapak yang berwibawa dan penuh cinta kasih serta sangat memperhatikan kesejahteraan, seorang guru yang sangat sederhana, kata – katanya sangat mudah dicerna dan dilaksanakan, yang patut digugu ( ditiru ). Sebagai Komandan, Pak Anton selalu tegas dalam berkata dan bertindak dengan antusiasme yang tinggi, bertanggung jawab dan berwibawa sehingga disegani oleh kawan dan lawannya. Sebagai senior beliau sangat akrab, hangat serta terbuka, profil yang patut diteladani, serta terkadang tak ketinggalan humornya.

Senin, 26 September 2011

GENERASI


In Het Heden Light Her Verleden ( dalam masa kini terdapat masa yang silam ), In Het Nu Wat Komen Zal  ( dalam masa sekarang akan mengukir masa yang akan datang ).

Minggu, 25 September 2011

KEPRIBADIAN JENDERAL POL.ANTON SOEDJARWO

Anton Soedjarwo lahir di kota Bandung pada tanggal 21 September 1930. Lahir dari pasangan keluarga Akhadiat Rekso Atmodjo dan Sumiati. Ayahnya pegawai Kantor Pos dan Telepon ( PTT ) Bandung. Sedang ibunya sebagai ibu rumah tangga biasa yang senantiasa mendampingi suaminya berpindah – pindah tugas.

Jumat, 23 September 2011

PENYEBAB LEMAHNYA POLRI 4 DEKADE YANG LALU


L
emahnya Polri selama 4 ( empat ) dekade yang lalu, lebih disebabkan oleh Polecy Politis ( causing factor ). Polecy politis selama itu bisa dilihat, banyak tugas pokok Polri diambil alih TNI dengan dalih posisi lemah. Kalau lemah mestinya dikuatkan, bukan sistem yang diubah. Akibatnya, sangat fatal. Polri hanya dilihat sebelah mata sehingga masalah Polri hanya dijadikan sub kecil dari pembangunan Hankam. Contoh  anggaran, peralatan dan sarana / prasarana Polri sangat kecil bila dibanding dengan TNI. Bahkan anggaran satu Kodam bisa lebih besar dari anggaran Polri secara nasional. ( Kunarto, 1 / 7 1996 ). Karena itu era reformasi diharap lebih jernih mereposisi pembangunan Polri secara proporsional dan signifikan.

POEM

“perjalanan ribuan kilometer
dimulai dengan langkah pertama
 ( keberanian melangkah )”.

TENTANG KEBANGGAAN POLISI

           
Kebanggaan Polisi sudah mendunia, menggambarkan seorang Polisi sadar pada tugasnyaselaku hamba hukum berjalan atau pelayan hukum. Kebanggaan tidak sama dengan kesombongan. Indikasi dari kesadaran kebanggaannya ini adalah, jika ia benar – benar berjiwa Polisi, bermata Polisi, bertelinga Polisi, berpola pikir ( filling ) Polisi, berhati Polisi, berperilaku Polisi yang selalu tanggap dan peka dari masalah puntung rokok sampai mengejar rampok, dari menangani pelanggaran kecil sampai besar dari kejahatan kelas teri sampai Bulogate, Bruneigate, dan lainnya. Apreasiasi aktualisasinya tak ragu menindak demonstrasi yang berubah menjadi anarki. Inilah kebanggaan seorang Polisi karena kewenangan umumnya secara universal sangat luas.