Sabtu, 21 Januari 2012

KEPEMIMPINAN "SANG NAPOLEON"


Napoleon adalah pengelola sumber daya manusia terbesar dalam sejarah : ia mengambil jutaan pemuda yang sulit diatur, yang tidak disiplin, yang bukan prajurit, yang baru dibebaskan oleh Revolusi Prancis, dan membentuk mereka menjadi salah satu pasukan tempur paling sukses yang pernah dikenal. Moral mereka yang tinggi menjadi lebih luar biasa lagi mengingat kesusahan yang mereka tanggung demi Napoleon.
Napoleon menggunakan siasat dalam buku untuk membangun pasukannya. Ia menyatukan mereka di seputar sebuah perjuangan, pertama – tama menyebarkan ide tentang Revolusi Prancis, lalu kemuliaan Prancis sebagai kekaisaran yang semakin besar. Ia memperlakukan mereka dengan baik, namun tidak pernah memanjakan mereka. Ia tidak membangkitkan ketamakan mereka, melainkan rasa haus mereka akan kemuliaan dan pengakuan. Ia memimpin mereka dari depan, berulang kali membuktikan keberaniaannya. Ia terus menggerakkan orang – orangnya selalu ada saja pertempuran baru untuk merebut kemuliaan. Setelah menjalin ikatan dengan mereka,  dengan terampil ia memainkan emosi mereka. Lebih dari sekadar prajurit yang bertempur dalam sebuah pasukan, orang – orangnya merasa menjadi bagian dari sebuah mitos, yang disatukan di bawah standar – standar rajawali sang kaisar yang legendaris.
Dari segala tehnik Napoleon, tidak ada yang lebih efektif daripada penggunaan hukuman dan imbalannya, yang diberikannya secara dramatis. Teguran pribadinya jarang – jarang, namun ketika ia marah, ketika ia menghukum, dampaknya dahsyat : orang – orang yang bersangkutan menjadi merasa tidak diakui, merasa menjadi orang buangan. Seolah – olah dibuang dari kehangatan kelurganya, orang yang bersangkutan akan berjuang memenangkan hati “ Sang Jenderal “ kembali, dan tidak pernah memberi sang Jenderal alasan untuk marah lagi. Promosi, imbalan, dan pujian tidak pernah diberikan di depan  umum sama jarangnya, dan ketika diberikan, selalu menurut jasa, tidak pernah diberikan demi semacam perhitungan politik. Terperangkap antara keinginan untuk tidak pernah menjadikan Napoleon tidak berkenan, dengan kerinduan akan pengakuan Napoleon, orang – orangnya tertarik untuk mengikut Napoleon dengan setia tanpa pernah benar – benar menyusulnya.

“Gelombang Samudera........Gelombang Samudera pasang surut demikian hebatnya sehingga tidak seorangpun yang di depannya sanggup meloloskan diri dari daya tariknya atau melawan arahnya. Seperti Bulan, Anda adalah daya yang mempengaruhi gelombang samudera, yang menyapu segala di depannya.“