Rabu, 04 April 2012

SENI KEPEMIMPINAN : ERWIN ROMMEL




Selalu ada saja saat – saat ketika
tempat sang komandan
bukanlah di belakang dengan stafnya
melainkan di depan dengan pasukannya.
Mengatakan bahwa memelihara moral orang adalah
tugas komandan batalion seorang adalah omong kosong.
Semakin tinggi pangkatnya,
semakin besar efek teladannya.
Orang cenderung tidak bersimpati terhadap 
komandan yang, mereka tahu, 
sedang duduk entah di mana di kantor.
Yang mereka inginkan adalah
apa yang mungkin diistilahkan
sebagai kontak fisik dengan sang komandan.
Dalam saat – saat panik, lelah, letih, atau
kacau balau, atau ketika sesuatu yang luar biasa dituntut dari mereka, teladan pribadi sang komandan akan seperti mukjizat, terutama kalau sang komandan menciptakan semacam
legenda seputar dirinya.

Marsekal medan
erwin rommel, 1891 1944